Lorem ipsum

Vericoliannio, S.Sos

Lorem ipsum

SELAMAT JALAN JAMAAH HAJI KAB. BENGKULU UTARA SEMOGA MENJADI HAJI YANG MABRUR DAN MABRURAH, AMIN YA ROBAL ALAMIN

Senin, 30 September 2013

RI Punya Sektor Khusus Pengamanan Haji, Malaysia Ada Petugas Ronda

Makkah - Bukan hanya calon jamaah haji Indonesia yang kerap tersesat di Masjidil Haram, jamaah haji asal Malaysia juga mengalaminya. Indonesia maupun Malaysia punya cara jitu menanganinya. Seperti apa?

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia menerjunkan petugas pengamanan sektor khusus di Masjidil Haram.

Nah, petugas sektor khusus inilah yang memberikan perlindungan bagi jamaah haji Indonesia. Petugas pengamanan dari unsur TNI/Polri itu siaga di 9 titik di areal Masjidil Haram.

Petugas sektor khusus yang berjumlah 38 orang tersebut bekerja tanpa kenal lelah membantu jamaah haji yang tersesat bahkan mengantarkan para tamu Allah yang tersesat tersebut hingga pulang ke pemondokan dengan selamat.

Menjelang puncak kepadatan jamaah haji di Masjidil Haram, petugas sektor khusus segera menerima bala bantuan dari petugas pengamanan Daker Madinah.

Petugas keamanan yang diperbantukan itu akan dikirim dalam dua gelombang. Gelombang pertama, 37 orang petugas keamanan dari Madinah akan bertugas mulai 26 September hingga 13 Oktober 2013. Sedangkan gelombang dua, 34 orang petugas keamanan dijadwalkan terjun membantu sejak 20 hingga 30 0ktober 2013.

Sedangkan Malaysia punya strategi lain meminimalisir jamaah haji tersesat di Masjidil Haram. Senior General Manager Haj Malaysia, Syed Saleh, menceritakan Malaysia memperkenalkan sistem baru kepada jamaah haji yang baru tiba di Makkah.

Saat melaksanakan umrah pertama kali, kata dia, jamaah haji memakai lencana besar dengan warna mencolok.

"Lencana, warna oranye, besar memudahkan petugas bawa balik jamaah tersesat," kata Syed Saleh saat acara bertukar informasi dengan Kadaker Makkah, Arsyad Hidayat, di Hotel Jirand Al-Taiseer, Makkah, Jumat (27/9/2013).

Selain itu, kata dia, petugas ronda yang mengamankan jamaah haji Malaysia di sekitar areal Masjidil Haram.

Pergerakan jamaah haji yang tersesat juga dipantau melalui monitor. Petugas-petugas ronda akan mencari jamaah haji yang tersesat dan belum kembali ke pemondokan.


Hestiana Dharmastuti - detikNews

Jamaah Haji Simpan Duit Rp 300 Juta di Magic Jar, Anggito: Mau Dimasak?

Jakarta - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Anggito Abimanyu, angkat bicara seputar kasus jamaah haji yang menyimpan uang Rp 300 juta di magic jar. Ia mengimbau jamaah haji memanfaatkan fasilitas penyimpanan uang dalam bentuk kartu ATM.

"Mau dimasak? Lebih baik pakai ini," kata Anggito seraya berkelakar sambil menunjuk layanan penyimpanan uang yang tengah gencar disosialisasikan Kemenag bersama 4 bank. Pernyataan Anggito disambut tawa para hadirin.

Hal ini disampaikan Anggito saat acara launching fasilitas layanan perbankan dan aplikasi pengendalian jamaah haji di Asrama Haji Donohudan Solo Jawa Tengah , Selasa (17/9/2013).

Anggito mengatakan layanan perbankan tersebut untuk berjaga-jaga agar jamaah haji terhindar dari risiko uang hilang.

"Jangan membawa uang banyak-banyak disimpan di ATM saja supaya tenang ibadahnya. Apalagi ketika jamaah masuk Makkah dan berikhram, barang terpisah dari jamaah," imbau dia.

Ia mengaku pelayanan tersebut belum sepenuhnya dimengerti jamaah. Untuk itu, kata dia, akan terus disosialisasikan di lima kantong besar jamaah haji mulai Jakarta, Solo, Medan, Makassar dan Medan.

"Kita realistis saja, belum bisa disosialisasikan serentak, minimal ketua rombongan yang diminta untuk menyimpan uang di ATM dan belum ke seluruh jamaah," ujarnya.
Direktur Pembiayaan Korporasi Bank Syariah Mandiri, Amran Nasution, menambahkan pihak perbankan akan terus mensosialisasikan produk layanan penyimpanan uang antara lain melalui penyebaran brosur-brosur.

"Dengan layanan ini mudah-mudahan tidak ada lagi jamaah haji yang menyimpan uang di magic jar. Simpan di ATM lalu bisa diambil di sana dalam bentuk real," kata Amran.

Selain itu, pihak perbankan akan menempatkan ATM mobile di tiap embarkasi serta memasang pemberitahuan titik ATM di Arab Saudi.

Calon jamaah haji embarkasi Solo tepergok menyimpan uang di magic jar. Uang sebesar Rp 300 juta itu rencananya akan digunakan untuk badal haji (menghajikan orang yang telah meninggal dunia).

Hestiana Dharmastuti - detikNews

Minggu, 29 September 2013

Pembimbing Haji Bawa Rokok & Obat Kuat ke Madinah, Diduga untuk Jualan





Jakarta - Pembimbing haji berinisial NMAL, mengaku membawa rokok dan ribuan obat kuat ke Madinah untuk berdagang. Ia diduga bekerjasama dengan istrinya.

"Ini adalah kesekian kalinya dilakukan dan baru kali ini yang bersangkutan tertangkap di Imigrasi," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag, Anggito Abimanyu, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/9/2013).

Anggito mengatakan modus yang dilakukan pelaku yaitu dengan cara menitipkan barang-barang tersebut tersebar ke jemaah bimbingannya.

"Kami sedang mempelajari sanksi apa yang pantas bagi yang bersangkutan," ujarnya.

Rokok 225 boks dan ribuan tablet obat kuat pria untuk menjaga stamina disita pihak Imigrasi di Bandara Madinah. Barang-barang itu ditemukan dalam koper milik calon jamaah haji asal Jakarta, Ngaliman Marzuqi Abdul Latif.

Kepala Pengendali Keamanan, Abu Haris, mengungkapkan Ngaliman tercatat sebagai jamaah haji kloter 11 embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dengan nomor paspor A5802615 BS. Barang bawaan Ngaliman yang berasal dari Kabupaten Lampung Tengah itu disita petugas Imigrasi pada Rabu 18 September 2013.

Barang yang disita terdiri atas rokok 225 boks, urat madu 2.000 tablet, kuat lelaki 260 tablet, parasetamol 4.100 tablet, Kuku Bima 1.200 ST, mentolin 2.360 tablet, binari 940 tablet, nafasin 376 tablet.

Selain itu, ada ibuprofen 2.240 tablet, Extrajoss 1.440 sachet, dan puluhan ribu pil KB.

Kemenag Akan Larang WNI yang Sudah Berhaji untuk Daftar Lagi


Jakarta - Jangka waktu jamaah haji Indonesia untuk pergi ke tanah suci semakin panjang. Saat ini yang terlama hingga 12 tahun. Mencegah antrean semakin panjang, Kemenag akan melakukan pelarangan bagi mereka yang sudah naik haji untuk mendaftar lagi.

"Sudah mulai larang jamaah yang sudah naik haji, kecuali pembimbing," kata Dirjen Pelaksanaan Haji dan Umroh Kemenag, Anggito Abimanyu saat ditemui di sela-sela national day Saudi Arabia, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (23/9/2013).

Menurut Anggito antusiasme masyarakat untuk berhaji memang membludak. Selain karena pendapatan meningkat masyarakat juga semakin bertambah kesadaran berhaji.

Anggito juga menjamin walau para jamaah menunggu hingga belasan tahun, tak ada keistimewaan bagi jamaah haji tertentu. Mereka harus sesuai antrean daftar.

"Masyarakat semakin meningkat minat berhaji," tutupnya.

Quota Haji RI Belum Pasti Akan Ditambah Usai Perbaikan Masjidil Haram






Jakarta - Jamaah haji Indonesia mengalami pengurangan sebanyak 20 persen. Sekitar 40 ribu jamaah haji Indonesia mesti menunda keberangkatannya. Pemerintah Saudi Arabia beralasan, ada perbaikan Masjidil Haram. Lalu apakah setelah selesai perbaikan pada 2016 mendatang quota Indonesia akan ditambah?

"Itu nanti, akan dibicarakan lagi," jelas Dubes Saudi di Jakarta, Mustafa Ibrahim A di sela-sela national day Saudi Arabia, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (23/9/2013).

Menurut dia, pastinya selesai perbaikan area thawaf di Masjidil Haram, akan bertambah kapasitas daya tampung. Namun apakah bisa quota haji ditambah belum bisa dipastikan, masih menunggu pada 2016 mendatang.

Sedang Dirjen Haji Anggito Abimanyu di tempat yang sama memastikan bahwa Kemenag melakukan lobi. Diharapkan bisa terpenuhi penambahan quota pada 2016 mendatang.

"Kita minta penambahan 150 persen sebagai kompensasi dari pengurangan 20 persen selama 3 tahun," terang Anggito.

Cara Penipu Berkedok Petugas Haji Beraksi di Masjidil Haram


 
Makkah - Calon jamaah haji Indonesia diimbau hanya mempercayai petugas haji yang berkostum seragam dan memiliki kartu identitas jika mengalami kesulitan. Sebab, petugas haji palsu kerap menipu jamaah.

Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram, Husban Abadi mengatakan modus penipuan yang dilakukan adalah dengan berpura-pura mengaku sebagai petugas haji, lalu menawarkan bantuan untuk membawakan tas jamaah. Setelah itu, kata dia, pelaku akan berjalan cepat di tengah kerumunan jamaah haji di Masjidil Haram dan meninggalkan korban yang ditipunya.

"Penipu awalnya menawarkan bantuan membawakan tas. Lalu berjalan cepat mendahului korban dan menghilang," kata Husban seperti yang dikutip dari Media Center Haji (MCH), Selasa (24/9/2013).

Modus lainnya adalah dengan berpura-pura sebagai petugas Masjidil Haram dan memaksa jamaah untuk menyerahkan tasnya karena akan diperiksa. Setelah diserahkan, pelaku pergi meninggalkan korban.

Husban mengimbau, setiap Kepala Sektor untuk terus memberikan arahan dan informasi kepada jamaah di setiap sektor agar tidak membawa uang dan perhiasan ketika ke Masjidil Haram.

Selain itu, jamaah diminta tidak mempercayai orang-orang yang menawarkan jasa (joki).

Husban juga meminta agar seluruh ketua rombongan (karom) dan ketua regu (karu) untuk lebih memberikan perhatian kepada para jamaahnya, khususnya ketika sudah berada di Masjidil Haram.
"Karom dan Karu harus lebih memperhatikan jamaahnya, jangan dilepas begitu saja di Masjidil Haram," pesan Husban.

"Jamaah agar hanya percaya pada petugas di Masjidil Haram yang mengenakan seragam petugas dan memiliki kartu tanda pengenal (ID Card) petugas. Orang yang tidak mempunyai ID Card, curigai saja," lanjut Husban.

Jamaah Tersesat

Hingga memasuki hari keenam, tercatat ada 250 kasus jamaah haji tersesat di Masjidil Haram. Kasi Pelayanan dan Pengamanan Daker Makkah, Asep Abdullah, mengatakan penyebab utama jamaah tersesat karena tidak menguasai medan.

"Jamaah yang bersangkutan tidak mengetahui lokasi di mana dia berada, gedung apa," kata Asep.

Untuk itu, kata Asep, disebar petugas di 9 titik guna membimbing jamaah haji tersesat antara lain siaga di Bab Malik, tempat selesai jamaah haji melakukan tawaf, pintu safa, di luar pintu Marwah, di pintu keluar dan pintu masuk serta ada juga petugas yang mobile.

Hestiana Dharmastuti - detikNews

RI-Malaysia Kompak Urusan Haji, Harap Kuota Haji Ditambah


Makkah - Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat dan Senior General Manager Haj Tabung Haji Malaysia Syed Saleh saling bertukar informasi seputar penyelenggaraan ibadah haji. RI dan Malaysia berharap kerjasama terus ditingkatkan.

"Kerja sama kedua negara bisa diperluas, tidak hanya RI-Malaysia, tapi diperluas dengan negara-negara lain seperti Thailand, Filipina, Singapura, dan lainnya," kata Arsyad saat menerima Senior General Manager Haj Tabung Haji Malaysia Syed Saleh di Hotel Jirand Al-Taiseer, Makkah, Jumat (27/9/2013).

Arsyad mengatakan kekuatan negara-negara Asia Tenggara ini bisa untuk menaikkan posisi tawar kepada Pemerintah Saudi agar menambah kuota jamaah.

Menurut dia, dengan kuota ditambah akan mengurangi masa tunggu calon jamaah haji. Apalagi setelah selesainya pemugaran yang tentu menambah kapasitas Masjidil Haram.

"Ini setidaknya bisa menurunkan waiting list. Tapi kerja sama ini bukan dalam kerangka politis, tapi demi kenyamanan jamaah haji," ujar Arsyad.

Menanggapi ajakan memperluas kerja sama, Syed Saleh mendukungnya. Bahkan tak hanya dilakukan pada musim haji. Masing-masing negara nantinya bisa saling berbagi pengamalaman pelaksanaan haji seperti pengalaman
Indonesia mengelola jamaah haji dalam jumlah begitu banyak.

"Ada penginapan yang jauh, tapi disediakan shuttle bus sehingga tetap nyaman. Juga menangani pengamanan selama di Masjidil Haram. Itu bisa kita pelajari," kata Syed.

Hestiana Dharmastuti - detikNews

Rabu, 25 September 2013

10 Jamaah Wafat di Tanah Suci

ilustrasi jenazah
Ilustrasi Jenazah


MAKKAH- Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat setelah 15 hari keberangkatan kelompok terbang (kloter) pertama sejak 10 September, sebanyak 10 jamaah telah wafat di tanah suci.

Enam jamaah wafat di Madinah, tiga di Makkah, dan satu di Jeddah. Berikut nama jamaah yang wafat seperti dinukil dari Siskohat, Rabu (25/9/2013):

Empat di antaranya berasal dari embarkasi Solo (SOC) yaitu Nasir Bin Sagrib (SOC/3) dan Amin Bin Dolah Nduri (SOC/06) wafat di Madinah. Sedangkan Abdurrahman Bin Marhad (SOC/2) dan Kimin Bin Ahmad Sujak (SOC/15) di Makkah.

Jamaah lainnya Amaq Sapoan Bin Aq Sapar (LOP/5), Asmawati Binti H Asmawi (JKG/4), Rotena Binti Malik (PLM/1), dan Icih Bachriyah Binti Bachrudin (JKG/19) wafat di Madinah.

Adapun jamaah lainnya yang wafat di Makkah adalah Gozali Tusi Bin H Abd Rahman (JKG/8).

“Satu jamaah yang wafat di Jeddah bernama M Arifin Bin Hape kloter 15 embarkasi Makassar,” terang Kepala Seksi Pelayanan Siskohat, MU Asep SA.

Sementara itu, Kepala BPHI Madinah Suharto kepada Media Centre Haji menjelaskan bahwa mereka yang meninggal umumnya sudah memiliki penyakit bawaan yang berisiko tinggi, yakni jantung koroner dan Sepsis (infeksi penyakit yang sangat berat), sehingga mempengaruhi organ tubuh secara keseluruhan.

“Seluruh jamaah sudah dimakamkan dan pihak keluarga juga sudah diberitahu secara resmi,” tutur Suharto. (kem)

Sumber : Kemas Irawan Nurrachman - Okezone

Minggu, 22 September 2013

Jemaah Haji Diimbau Tak Banyak Bawa Uang Tunai ke Arab Saudi

Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan melayani kebutuhan layanan keuangan jemaah Haji di Arab Saudi selama musim haji.  Jemaah Haji disarankan untuk menghindari membawa uang tunai berlebihan ke Tanah Suci karena akan merepotkan dan rentan hilang.

Corporate Secretary Bank BRI Muhamad Ali mengatakan perseroan akan membuka konter layanan untuk Jemaah Haji di Arab Saudi di wilayah Kerja Kemenag RI, Mekkah selama 30 hari mulai minggu ketiga dan keempat bulan September 2013.

"Rencananya pada musim Haji tahun 1434 Hijriah atau 2013 Masehi  ini kami akan kirim pekerja atau  petugas BRI ke Arab Saudi untuk melakukan pembukaan Konter Layanan untuk Jemaah Haji Indonesia, resmi dibukanya tanggal 25 September ini," kata Ali dalam keterangannya Minggu (22/9/2013)

Ia menuturkan bagi jemaah haji yang menjadi nasabah BRI akan mendapat informasi terkait lokasi ATM di Arab Saudi yang telah terkoneksi dengan jaringan internasional, dan pemblokiran serta penggantian Kartu Debit/ATM BRI bila kartu tersebut hilang.

Sementara bagi para jemaah haji yang belum memiliki Rekening Tabungan dan Kartu Debit/ATM BRI, BRI juga menyediakan layanan pembukaan Tabungan BRI BritAma dilengkapi dengan Kartu Debit/ATM BRI, yang saat ini telah terkoneksi dengan jaringan internasional (Visa/Cirrus/Mastercard).

"Tujuannya memberikan informasi dan kemudahan bagi Jemaah Haji yang memerlukan layanan perbankan khususnya dalam hal penarikan uang tunai dengan menggunakan kartu ATM/ Debit yang terkoneksi dengan jaringan internasional," katanya.

Menurutnya program ini untuk memberikan edukasi kepada Jemaah Haji sebagai bagian dari cashless society, yakni penggunaan kartu Debit/ ATM sebagai alat penarikan dan penyetoran uang dan transaksi lainnya selama di Arab Saudi.
Kartu Debit/ATM BRI yang telah terkoneksi jaringan internasional (Cirrus/ Maestro/ MasterCard), akan memberikan kemudahan bagi seluruh jamaah haji Indonesia yang ingin melakukan transaksi keuangan di ATM yang berada di Arab Saudi.

“Sehingga tidak perlu repot-repot lagi bawa uang tunai banyak-banyak," jelas Ali.

Menurut Ali bagi nasabah Tabungan Haji BRI (status rekening aktif) juga akan mendapatkan fasilitas perlindungan Asuransi Jiwa dan Kecelakaan diri secara gratis. ujar Ali. Terkait besarnya nilai pertanggungannya yakni ditetapkan sebesar 120% dari saldo rekening Tabungan Haji tertanggung pada satu hari sebelum terjadinya resiko meninggal dunia atau cacat tetap.

Dukungan lain Bank BRI di musim haji tahun ini yakni pembukaan layanan penukaran mata uang asing (Money Changer) berupa penjualan bank notes (SAR/ Saudi Arabian Riyal). Money Changer ini hadir untuk melayani penjualan/penukaran b anknotes SAR, yang dapat dilakukan di 14 (empat belas) embarkasi Haji antara lain Banda Aceh, Medan, Batam, Pondok Gede, Solo, Surabaya, Mataram, Makassar, dll.

"Tahun ini Bank BRI menyediakan 20 juta Riyal (SAR) untuk mendukung bisnis ini, naik bila dibanding tahun lalu yang tercatat 10,7 juta Real (SAR)," ujar Ali.

Sebagaimana diketahui, untuk musim Haji tahun 2013 ini, Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umroh Kemenag, Anggito Abimanyu mengatakan, total Jamaah Haji yang diberangkatkan yakni sebanyak 168.800 orang.

Angka itu terdiri dari haji regular 155.200 dan haji khusus 13.600 jamaah. Tahap keberangkatan haji tahun 2013/1434 H ini dimulai pada 10 September hingga 9 Oktober 2013 sementara phase kedua (pemulangan) akan dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober – 19 November 2013.

Dewi Rachmat Kusuma - detikfinance

Senin, 16 September 2013

414 Petugas Daker Mekkah Diminta Fokus Layani Jamaah Lansia



Jakarta, Sinhat (13/09/13) - Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Cepi Surapriatna menjelaskan, tahun ini tantangan petugas haji makin berat. Sebab, ujar dia, akibat renovasi yang dilakukan di sekitar Masjidil Haram, arena thowaf, diprediksi akan semakin padat. 
Untuk itu, lanjut Cepi, hendaknya para petugas meningkatkan perhatiannnya kepada jamaah haji. “Khususnya jamaah haji lansia (lanjut usia). Serta yang mengidap penyakit tertentu atau berkebutuhan khusus. Untuk meningkatkan pelayanan kepada jamaah haji tersebut, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah menyiapkan kursi roda,” ucap Cepi usai memberi pembekalan kepada ratusan petugas haji Daerah Kerja (Daker) Makkah, di gedung SG3 asrama haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis malam (12/09). 
Dalam pembekalan itu, Cepi meminta komitmen petugas dalam melayani jamaah. Dia berharap petugas memiliki komitmen yang tinggi saat melayani 155.200 jamah haji regular dan 13.600 jamaah haji khusus. Sementara, Direktur Pembinaan Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Kartono menambahkan, pembekalan sebelumnya telah dilakukan untuk petugas haji daerah kerja Jeddah dan Madinah. 
“Pembekalan petugas penting dilakukan, mengingat tugas-tugas yang diemban para petugas selama pelaksanaan ibadah haji cukup berat. Demi melayani para tamu Allah, mereka rela meninggalkan keluarga tercinta,” imbuh Kartono. Untuk petugas Daker Mekkah, sambung dia, masa pelaksanaan tugasnya sekitar 60 hari.  Tahun ini, terang dia, diberangkatkan sebanyak 414 petugas. Dengan rincian dari Kementerian agama 249 orang dan Kementerian Kesehatan 165 orang. 
Para petugas itu, kata Kartono, akan ditempatkan di beberapa titik. “Yakni di sekitar pemondokan (maktab), thowaf (mathof) serta tempat-tempat lain yang menjadi tempat berkumpulnya jamaah haji Indonesia. Itu dilakukan untuk memberi kemudahan jamaah haji. “Bila jamaah haji memerlukan bantuan, baik penginapan, makanan, transportasi, kesehatan, ibadah, pelayanan umum, maupun informasi lain, silahkan hubungi petugas. Sebab, sudah menjadi kewajiban petugas, untuk melayani jamaah dengan sebaik-baiknya, seperti melayani orang tua kita sendiri,” pesan Kartono kembali.

Berita Sebelumnya :

Blogger Widget Get This Widget