Makkah (Sinhat) - Memberikan kenyamanan dan keamanan bagi jamaah haji
Indonesia selama berada di Makkah menjadi tugas utama pemerintah dalam
hal ini petugas haji. Sebab, mereka adalah anggota Panitia Penyelenggara
Ibadah Haji (PPIH) yang kesehariannya bersinggungan langsung dengan
para jamaah, baik yang terkait dengan ibadah, fasilitas pemondokan,
kesehatan jamaah, maupun hal lainnya.
“Agar jamaah nyaman, kami terus memonitor kondisi pemondokan dan
kesehatan jamaah,” kata Kepala Sektor 9 Daerah Kerja (Daker) Makkah yang
berada di wilayah Bakhutmah, Sabtu (21/09/2013).
Karena itu, setiap keluhan jamaah, baik itu karena AC kurang dingin,
pintu rusak, atau saluran air kamar mandi yang tidak lancar, akan segera
ditindaklanjuti yakni disampaikan kepada pemilik pemondokan agar segera
diperbaiki.
Bahkan, lanjut Anwar, pihaknya tidak akan menandatangani Berita Acara
Penempatan jamaah sebelum catatan-catatan perbaikan yang ada di dalamnya
dikabulkan. Berita acara ini strategis karena menjadi bagian
persyaratan yang harus dilampirkan dalam pembayaran sewa.
Diinformasikan bahwa dalam berita acara tersebut, termuat beberapa
daftar check list tentang fasilitas yang harus tersedia dan berjalan
dengan baik di setiap pemondokan. Fasilitas tersebut misalnya,
ketersediaan air, dispenser, air minum, lift, AC, ruang tamu, kamar
mandi, karpet yang baik untuk penutup lantai, sprei berbahan katun yang
diganti seminggu sekali, dan fasilitas lainnya.
Dalam melakukan tugas monitoring, Anwar membagi personilnya menjadi
empat kelompok. Setiap kelompok bertanggung jawab menangani beberapa
pemondokan. Di Sektor 9 sendiri, terdapat 25 pemondokan dengan 5 maktab.
“Setiap tim bertanggung jawab dengan kondisi pemondokan dan kesehatan
jamaah. Setiap keluhan segera dilaporkan agar bisa segera
ditindaklanjuti,” tegas Anwar yang dilansir MCH.
Selain masalah pemondokan, sektor sembilan juga memberlakukan kunjungan
dokter ke masing-masing pemondokan. “Kunjungan ke pemondokan juga
dilakukan mengingat beberapa pemondokan di huni oleh para jamaah yang
masuk dalam kategori kesehatan beresiko tinggi (risti),” tambah Anwar.
Apa yang disampaikan Anwar juga diamini dokter sektor, Tri Agus Y.Sp.
Menurutya, beberapa jamaah yang ditempatkan di sektor 9, khususnya dari
embarkasi Solo (SOC), banyak yang terkategori risti. Terkait hal ini,
lanjut Tri, pihaknya tidak bosan-bosannya memberikan imbauan kepada
jamaah, baik secara langsung maupun melalui ketua rombongan (karom) dan
ketua regu (karu), agar menjaga kesehatannya serta tidak terlalu
memaksakan diri dalam melaksanakan ibadah-ibadah sunah.
“Jangan memaksakan diri dalam melaksanakan ibadah sunah hingga akhirnya
justru kelelahan dan tidak siap secara fisik untuk melaksanakan yang
wajib. Jamaah harus menjaga kesehatannya,” tegas Tri mengingatkan.
Untuk meningkatkan pemahaman manasik haji jamaah sekaligus kesadaran
akan pentingnya menjaga kesehatan, petugas PPIH Sektor 9 melakukan
proses bimbingan ibadah secara door to door. “Sosialisasi tentang
pelaksanaan ibadah, kondisi iklim dan cuaca, serta imbauan untuk menjaga
kesehatan adakalanya kami sampaikan dari pintu ke pintu,” ujar Mahmud,
pelaksana Bimbingan Ibadah Sektor 9 ini.
Menurut Mahmud, himbauan tentang pentingnya menjaga kesehatan sudah
disampaikan sejak jamaah baru tiba di pemondokan, bahkan sebelum mereka
turun dari kendaraan.
Sampai dengan hari ketiga kedatangan jamaah haji Indonesia di Makkah,
tampak para jamaah sudah mulai melaksanakan rutinitas ibadahnya, shalat
berjamaah di Masjidil Haram. Sementara para petuga memonitor kondisi
pemondokannya, memonitor transportasi sehingga tampak sibuk dengan
aktivitas penyediaan bus Shalawat bagi jamaah yang akan pergi ke dan
pulang dari Masjidil Haram.
Sementara bagi jamaah haji Indonesia yang baru tiba di Makkah, oleh
petugas diminta untuk beristirahat dahulu sebelum melaksanakan umrah.
Bahkan, bagi mereka yang tiba di Makkah siang hari, oleh Kepala Seksi
Pengamanan PAM Daker Makkah, Asep Abdullah Masduki, diminta untuk
menunda umrahnya hingga malam hari.
“Selain jamaah bisa istirahat terlebih dahulu, umrah malam lebih longgar dan tidak panas,” ujar Asep. (nm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar