Lorem ipsum

Vericoliannio, S.Sos

Lorem ipsum

SELAMAT JALAN JAMAAH HAJI KAB. BENGKULU UTARA SEMOGA MENJADI HAJI YANG MABRUR DAN MABRURAH, AMIN YA ROBAL ALAMIN

Selasa, 01 Oktober 2013

Untuk Kenyamanan Jamaah, Petugas Haji Terus Monitor Pemondokan

Makkah (Sinhat) - Memberikan kenyamanan dan keamanan bagi jamaah haji Indonesia selama berada di Makkah menjadi tugas utama pemerintah dalam hal ini petugas haji. Sebab, mereka adalah anggota Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang kesehariannya bersinggungan langsung dengan para jamaah, baik yang terkait dengan ibadah, fasilitas pemondokan, kesehatan jamaah, maupun hal lainnya.
“Agar jamaah nyaman, kami terus memonitor kondisi pemondokan dan kesehatan jamaah,” kata Kepala Sektor 9 Daerah Kerja (Daker) Makkah yang berada di wilayah Bakhutmah, Sabtu (21/09/2013).
Karena itu, setiap keluhan jamaah, baik itu karena AC kurang dingin, pintu rusak, atau saluran air kamar mandi yang tidak lancar, akan segera ditindaklanjuti yakni disampaikan kepada pemilik pemondokan agar segera diperbaiki.
Bahkan, lanjut Anwar, pihaknya tidak akan menandatangani Berita Acara Penempatan jamaah sebelum catatan-catatan perbaikan yang ada di dalamnya dikabulkan. Berita acara ini strategis karena menjadi bagian persyaratan yang harus dilampirkan dalam pembayaran sewa.
Diinformasikan bahwa dalam berita acara tersebut, termuat beberapa daftar check list tentang fasilitas yang harus tersedia dan berjalan dengan baik di setiap pemondokan. Fasilitas tersebut misalnya, ketersediaan air, dispenser, air minum, lift, AC, ruang tamu, kamar mandi, karpet yang baik untuk penutup lantai, sprei berbahan katun yang diganti seminggu sekali, dan fasilitas lainnya.
Dalam melakukan tugas monitoring, Anwar membagi personilnya menjadi empat kelompok. Setiap kelompok bertanggung jawab menangani beberapa pemondokan. Di Sektor 9 sendiri, terdapat 25 pemondokan dengan 5 maktab.
“Setiap tim bertanggung jawab dengan kondisi pemondokan dan kesehatan jamaah. Setiap keluhan segera dilaporkan agar bisa segera ditindaklanjuti,” tegas Anwar yang dilansir MCH.
Selain masalah pemondokan, sektor sembilan juga memberlakukan kunjungan dokter ke masing-masing pemondokan. “Kunjungan ke pemondokan juga dilakukan mengingat beberapa pemondokan di huni oleh para jamaah yang masuk dalam kategori kesehatan beresiko tinggi (risti),” tambah Anwar.
Apa yang disampaikan Anwar juga diamini dokter sektor, Tri Agus Y.Sp. Menurutya, beberapa jamaah yang ditempatkan di sektor 9, khususnya dari embarkasi Solo (SOC), banyak yang terkategori risti. Terkait hal ini, lanjut Tri, pihaknya tidak bosan-bosannya memberikan imbauan kepada jamaah, baik secara langsung maupun melalui ketua rombongan (karom) dan ketua regu (karu), agar menjaga kesehatannya serta tidak terlalu memaksakan diri dalam melaksanakan ibadah-ibadah sunah.
“Jangan memaksakan diri dalam melaksanakan ibadah sunah hingga akhirnya justru kelelahan dan tidak siap secara fisik untuk melaksanakan yang wajib. Jamaah harus menjaga kesehatannya,” tegas Tri mengingatkan.
Untuk meningkatkan pemahaman manasik haji jamaah sekaligus kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan, petugas PPIH Sektor 9 melakukan proses bimbingan ibadah secara door to door. “Sosialisasi tentang pelaksanaan ibadah, kondisi iklim dan cuaca, serta imbauan untuk menjaga kesehatan adakalanya kami sampaikan dari pintu ke pintu,” ujar Mahmud, pelaksana Bimbingan Ibadah Sektor 9 ini.
Menurut Mahmud, himbauan tentang pentingnya menjaga kesehatan sudah disampaikan sejak jamaah baru tiba di pemondokan, bahkan sebelum mereka turun dari kendaraan.
Sampai dengan hari ketiga kedatangan jamaah haji Indonesia di Makkah, tampak para jamaah sudah mulai melaksanakan rutinitas ibadahnya, shalat berjamaah di Masjidil Haram. Sementara para petuga memonitor kondisi pemondokannya, memonitor transportasi sehingga tampak sibuk dengan aktivitas penyediaan bus Shalawat bagi jamaah yang akan pergi ke dan pulang dari Masjidil Haram.
Sementara bagi jamaah haji Indonesia yang baru tiba di Makkah, oleh petugas diminta untuk beristirahat dahulu sebelum melaksanakan umrah. Bahkan, bagi mereka yang tiba di Makkah siang hari, oleh Kepala Seksi Pengamanan PAM Daker Makkah, Asep Abdullah Masduki, diminta untuk menunda umrahnya hingga malam hari.
“Selain jamaah bisa istirahat terlebih dahulu, umrah malam lebih longgar dan tidak panas,” ujar Asep. (nm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Sebelumnya :

Blogger Widget Get This Widget